Makita 5014B Instruction Manual page 14

Hide thumbs Also See for 5014B:
Table of Contents

Advertisement

Available languages

Available languages

bersamaan, pekerjaan penebangan harus dipisahkan dari
pekerjaan pemotongan kayu gelondongan ini sejauh
paling tidak dua kali tinggi pohon yang sedang ditebang.
Pohon tidak boleh ditebang dengan cara yang akan
membahayakan orang, menghantam kabel/saluran listrik/
telepon/utilitas, atau menyebabkan kerusakan harta
benda. Jika pohon menyentuh kabel/saluran apa pun,
perusahaan pemilik kabel/saluran itu harus diberi tahu
dengan segera.
Operator gergaji rantai harus tetap berada di bagian
medan yang lebih tinggi karena pohon kemungkinan
besar akan menggelundung atau meluncur ke bawah
setelah ditebang.
Jalur untuk mundur harus direncanakan dan dibersihkan
bila perlu sebelum penebangan dimulai. Jalur untuk
mundur ini harus memanjang ke belakang dan diagonal di
sisi belakang garis robohan yang diperkirakan seperti
terlihat dalam gambar Gb. 13.
Sebelum penebangan dimulai, pertimbangkan
kecondongan alami pohon, lokasi cabang besar dan arah
angin untuk menilai ke arah mana pohon akan roboh.
Bersihkan kotoran, batu, kulit kayu kendur, paku, penjepit
besi, dan kawat dari bagian batang pohon yang akan
digergaji untuk menebangnya.
Pembuatan irisan bawah takik
Buat takik sedalam 1/3 diameter pohon, tegak lurus
terhadap arah roboh pohon seperti terlihat dalam Gb. 14.
Buat irisan horizontal takik yang bawah lebih dulu. Ini
akan membantu menghindari terjepitnya rantai gergaji
atau bilah pemandu saat irisan takik yang kedua dibuat.
Irisan belakang perobohan
Buat irisan belakang perobohan sedikitnya 2 inci
(50,8 mm) lebih tinggi daripada irisan horizontal takik
seperti terlihat dalam Gb. 14. Jaga irisan belakang
perobohan sejajar dengan irisan horizontal takik. Buatlah
irisan belakang perobohan dengan menyisakan cukup
kayu untuk berfungsi sebagai engsel. Kayu engsel ini
mencegah pohon memuntir dan roboh ke arah yang
salah. Jangan memotong melewati engsel.
Saat irisan perobohan semakin dekat dengan engsel,
pohon seharusnya mulai roboh. Jika ada kemungkinan
bahwa pohon mungkin tidak akan roboh ke arah yang
diinginkan atau pohon dapat terayun mundur dan
menjepit rantai gergaji, hentikan penggergajian sebelum
irisan belakang perobohan selesai dan gunakan baji dari
kayu, plastik, atau aluminium untuk membuka irisan dan
merobohkan pohon ke arah garis robohan yang
diinginkan. Saat pohon mulai roboh, keluarkan gergaji
rantai dari irisan, matikan motornya, letakkan gergaji
rantai, lalu mundurlah melalui jalur mundur yang
direncanakan. Waspadalah terhadap dahan yang jatuh
dan perhatikan langkah Anda.
Memangkas dahan pohon
Pemangkasan dahan berarti memotong cabang dari
pohon yang telah dirobohkan. Saat memangkas dahan,
sisakan dahan besar di sisi bawah untuk menopang
batang kayu agar terangkat dari tanah. Potong dahan
kecil dalam sekali irisan seperti terlihat dalam Gb. 15.
Cabang yang menyimpan tegangan harus dipotong dari
bawah ke atas untuk menghindari gergaji rantai terjepit.
14
Memotong kayu gelondongan
Memotong kayu gelondongan berarti membagi-bagi
batang pohon ke panjang yang diinginkan. Penting untuk
memastikan bahwa pijakan Anda kuat dan berat badan
Anda terbagi merata pada kedua kaki. Bila mungkin, kayu
gelondongan sebaiknya ditinggikan dan ditopang dengan
menggunakan dahan, batang kayu, atau batu. Ikuti
petunjuk sederhana berikut untuk memudahkan
pemotongan.
Bila batang kayu gelondongan ditopang di seluruh
panjangnya seperti terlihat dalam Gb. 16, batang kayu
dipotong dari atas (potong-atas).
Bila batang kayu gelondongan ditopang pada salah satu
ujungnya, seperti terlihat dalam Gb. 17, potonglah
sedalam 1/3 diameter dari sisi bawah (potong-bawah).
Kemudian lakukan pemotongan akhir dengan potongan
dari atas agar bertemu dengan potongan pertama.
Bila batang kayu gelondongan ditopang pada kedua
ujungnya, seperti terlihat dalam Gb. 18, potonglah
sedalam 1/3 diameter dari sisi atas (potong-bawah).
Kemudian lakukan pemotongan akhir dengan potongan
dari bawah bagian 2/3-nya agar bertemu dengan
potongan pertama.
Bila memotong batang pada medan miring, berdirilah
selalu di sisi yang lebih tinggi dari batang kayu, seperti
terlihat dalam Gb. 19. Saat "memotong putus",
pertahankan kendali penuh, lepaskan tekanan
pemotongan mendekati akhir pemotongan tanpa
mengendurkan genggaman Anda atas gagang gergaji
rantai. Jangan biarkan rantai menyentuh tanah. Setelah
menyelesaikan pemotongan, tunggu rantai gergaji
berhenti sebelum Anda memindahkan gergaji rantai.
Selalu hentikan motor sebelum berpindah dari satu pohon
ke pohon lainnya.
Membawa mesin
Bawalah mesin menggunakan gagang depannya dengan
mesin dimatikan, jari tidak berada di sakelar, bilah
pemandu dan rantai gergaji mengarah ke belakang.
Gunakan sarung untuk menutup bilah pemandu dan
rantai gergaji. (Gb. 20)
PERAWATAN
PERHATIAN:
Selalu pastikan mesin sudah dimatikan dan stekernya
dicabut sebelum melakukan pemeriksaan atau
perawatan.
Mengikir rantai gergaji
Untuk mendapatkan kinerja pemotongan maksimal dari
mesin, Anda harus menjaga mata pemotong selalu tajam
dan terkikir dengan baik. (Gb. 21)
Untuk mengikir rantai gergaji, dorong kikir sesuai arah
tanda panah. Saat menariknya kembali, berhati-hatilah
agar kikir tidak menyentuh mata pemotong. (Gb. 22)
Setelah rantai gergaji dikikir dua atau tiga kali,
"penggaruk" (raker) (lihat Gb. 21) mungkin perlu dikikir
sedikit. Ini karena penggaruk ini berfungsi sebagai
pengukur kedalaman bagi mata pemotong. Saat dikikir,
mata pemotong akan sedikit berkurang ketinggiannya
karena bentuknya yang miring. Pada akhirnya, mata
pemotong akan menjadi lebih rendah daripada pengukur
kedalaman dan akibatnya tidak akan bisa memotong.

Hide quick links:

Advertisement

Table of Contents
loading

This manual is also suitable for:

5016b

Table of Contents